Assalamu’alaikum.Wr.Wb
Menyambut bulan yang penuh berkah bagi ummat Islam di seluruh dunia, ijinkan penulis mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa 1429 H bagi yang melaksanakan, semoga di bulan suci ini kita di beri kekuatan, ketabahan dan Berkah dalam menjalankan perintahNya, Amin ya Rabbal Alamin...
Sejak 2 hari ke belakang penulis sudah menerima begitu banyak sms ucapan selamat menunaikan ibadah puasa, sebuah kesyukuran hidup di jaman sekarang kita tidak perlu bertatapan langsung untuk saling berkomunikasi dan bertegur sapa, dimana dengan fasilitas sms (Pesan Singkat) kita bisa mengucapkan salam kepada teman, sahabat, keluarga, rekan kerja dimana saja berada.
Seperti judul diatas Penulis tidak bermaksud menggurui siapapun mengenai bagaimana cara ber-sms ucapan selamat yang sopan dan benar, namun lebih kepada advise penulis tentang pengalaman yang dialami ketika membaca pesan yang diterima. Dari sekian banyak sms yang masuk ada beberapa sms yang bikin penulis kebingungan karena sms yang masuk hanya berupa nomor, lantaran nomor telepon yang masuk tidak terdaftar dalam phonebook handphone saya dan di perparah dengan tidak adanya keterangan identitas dari si Pengirim. Akhirnya terjadi yang namanya menebak-nebak siapa kiranya yang telah mengirimkan pesan ini. Walaupun pada akhirnya saya “membalas” sms tersebut (yang penting niatnya sama).
Sebuah kenyataan yang menurut Penulis tidak dikehendaki baik oleh si Pengirim maupun yang menerima pesan singkat tersebut karena bukanlah hal yang baik jika kita saling berkomunikasi dengan tujuan baik tetapi tidak mengetahui dengan siapa kita berhubungan, walaupun tidak mungkin seseorang mengirim ucapan selamat jika tidak mengenal siapa kita (benar gak…???).
Dan guna menghindari “kesalahan” kecil dari pesan masuk yang menurut saya punya pengaruh yang besar (apalagi terjadi dalam jumlah yang tidak sedikit), alangkah baiknya jika dalam menuliskan nama kita di akhir sms, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada contoh sms yang dikirim oleh salah seorang rekan saya dari P.Sumatra, dibawah ini :
Assalamu’alaikum.Wr.Wb
Tari Zapin Rentak Melayu.
Rentak Langkah hitung Delapan.
Bulan Ramadhan di ambang Pintu.
Khilaf & Salah Mohon Maafkan.
(As’at Sekeluarga)
Pesan singkat yang Indah namun cukup jelas, awalnya ketika melihat pesan ini saya bertanya-tanya “ini nomornya siapa?” namun saat membaca nama yang mengirim pesan akhirnya rasa penasaran terjawab, dan akhirnya penulis menyimpan nomor tersebut, lantaran diawal pertemuan nomor yang diberikan tidak sama (mungkin sudah diganti kali ya mas…???).Akhirnya…semoga tulisan sederhana ini bisa memberi setitik pencerahan kepada yang membacanya dan terima-kasih atas kunjungan Saudara di blog yang sederhana ini.
Wassalam
saya jadi penasaran, sebenarnya terjemahan puasa itu dari apa ya ? sebab kata shaum - shiyam dalam bahasa arab berarti menahan.. kalau tidak salah, puasa itu dari bahasa jawa deh..ada info bung ?
BalasHapusWah..klo terjemehan puasa saya juga gak tau dari bahasa apa, but klo ada pembaca yang tau tolong bantu teman (anonim) ini, sayang klo kita gak kenal ya??
BalasHapus